Lab 6.2 : Konfigurasi DNS Load Balance





Assalamu'alaikum, Kali ini saya ingin melanjutkan materi dari lab DNS, yang kali ini saya lanjutkan dengan Konfigurasi DNS Load Balance.

DNS Load Balancing adalah Sebuah proses yang mendistribusikan permintaan client kepada beberapa server dengan menggunakan layanan internet. Jadi pada intinya Load Balancing adalah pembagian beban pada sebuah server agar jadi lebih seimbang dan tidak terlalu memberatkan server. 

DNS Server Load Balancing adalah ketika sebuah server sedang diakses oleh para User, server tersebut sebenarnya sedang dibebani karena harus melakukan proses terhadap permintaan para penggunanya. Jika penggunanya banyak, maka proses yang dilakukan juga menjadi banyak.

Makanya, solusi yang paling ideal adalah dengan membagi beban pemrosesan yang datang ke server lainnya. Jadi yang bertugas melayani user tidak hanya terfokus pada satu server saja. 



Topologi :






Konfigurasi Server 


1). Pertama-tama, cek dulu status interface mana aja yang sedang aktif, dan pastikan ada 2 interface yang aktif






2). Kemudian atur IP dan DNS Address pada kedua interface yang aktif tersebut

interface enp0s3

interface enp0s8




3). Jika IP nya sudah diatur, restart networknya dengan menggunakan command "systemctl restart network", Setelah itu cek apakah IP nya sudah sesuai dengan yang dikonfig atau belum dengan menggunakan command "ip addr"





4). Selanjutnya, install package bind dan bind-utils dengan command dibawah





5). Kemudian, jika bind dan bind utils nya sudah terinstall, edit file named.conf





6). Lalu, edit script nya menjadi seperti gambar dibawah. Pada bagian listed-on port 53 tambahkan IP DNS Server didalamnya.





7). Kemudian cari script seperti yang ada dibawah yang saya tandai warna biru, Jika sudah ketemu, tambahkan zona baru dibawahnya, Jika sudah, keluar dari file named.conf dengan :wq





8). Setelah itu cek konfigurasi file yang sebelumnya dilakukan, jika tidak ada output apa-apa itu berarti konfigurasi yang dilakukan berhasil





9). Selanjutnya buat file untuk zona forward, nama file nya sesuaikan dengan yang sudah dikonfigurasi pada file named.conf 





10). Kemudian tambahkan script seperti pada gambar dibawah, dibawah garis ns IN A 192.168.1.10 terdapat baris baru yang berisi IN A 192.168.1.11. Dan disitulah perbedaan antara DNS biasa dengan DNS Load balance, yaitu name server nya memiliki 2 IP yang berbeda dengan tujuan untuk menyeimbangkan muatan/query





11). Setelah itu cek konfigurasi pada zona forward yang sebelumnya dilakukan





12). Selanjutnya, buat file untuk zona reverse nya





13). Lalu tambahkan script seperti pada gambar dibawah 





14). Kemudian cek konfigurasi pada zona reverse yang sudah dilakukan





15). Setelah itu enable dan start named agar berjalan dengan baik





16). Kemudian izinkan port 53 pada firewall yang berfungsi agar bisa diakses oleh client





17). Lalu reload firewall agar konfigurasi yang tadi dilakukan berjalan





18). Selanjutnya, atur ownership dan restore keamanan SElinux terhadap file-file konfigurasi DNS Server





19). Kemudian, lakukan pengujian dengan command dibawah





20). Dan hasilnya akan seperti pada gambar dibawah





21). Lalu, lakukan nslookup pada domain yang sudah dibuat sebelumnya








Verifikasi Client


1). Pertama-tama, Setting IP Address sesuai dengan yang sudah dikonfigurasi pada server, kemudian arahlan DNS Server nya ke IP Server DNS yang sudah dibuat





2). Kemudian lakukan nslookup pada domain lewat dengan menggunakan cmd





3). Setelah itu, coba lakukan ping ke domain





4). Jika saat kalian melakukan ping tetapi IP nya tidak berubah, ini dikarenakan jika kita melakukan ping sebuah DNS/domain, alamat address Dns tersebut akan terekam oleh Windows dan efeknya ada pada saat kita melakukan ping kembali kepada DNS tersebut, maka akan mengarah ke alamat yang sama, maka dari itu kita harus menghapus DNS Cache agar Windows mencari address yang baru pada DNS yang sudah dibuat tadi 







Pengetesan di Server


1). Di Linux, kita tidak usah repot-repot untuk menghapus rekaman DNS cache, karena di linux pada saat melakukan ping secara berurutan kepada DNS, maka akan otomatis mencari Address yang paling update dari DNS tersebut






Menambah Interface Virtual (2 Interfaces & 3 IP Address)

Konfigurasi Server

1). Pertama, buat IP baru pada salah satu interface, disini saya menambahkan IP baru pada interface enp0s8, Jika sudah menambahkan IP, restart networknya dengan command "systemctl restart network"





2). Kemudian edit file named.conf, dan pada bagian listed-on port 53 tambahkan IP baru yang sudah ditambahkan tadi





3). Setelah itu edit file forward.tkj, dan tambahkan IP baru tadi pada tab ns





4). Selanjutnya, edit file reverse.tkj, dan tambahkan juga IP baru tadi ke tab ns, kemudian masukkan juga PTR nya





5). Lalu restart named agar konfigurasi yang dilakukan berjalan dengan baik





6). Kemudian lakukan pengetesan nslookup pada server





7). Setelah itu lakukan perintah dig pada server dengan command "dig ns.namadomain " maka outputnya akan seperti pada gambar dibawah





Pengetesan di Server

1). Coba lakukan ping ke domain yang sudah dibuat, maka kalian akan mendapat reply dari IP baru tadi





Verifikasi Client

1). Pertama, buka cmd, lalu lakukan pengetesan dengan command nslookup





2). Kemudian lakukan ping ke domain dan pasti kalian akan mendapat reply dari IP baru yang sudah ditambahkan dan jika IP nya tidak berubah, coba lakukan perintah flushdns seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya 




Sekian dari saya, Semoga Bermanfaat.

Wassalamu'alaikum.


Comments

Popular posts from this blog

Spesifikasi Minimum (Minimum Requirements) Windows Server 2012

Pengertian Port Dan Contohnya

Troubleshooting Jaringan