Konfigurasi Static Routing
Assalamualaikum wr.wb. Kali ini saya akan menjelaskan Konfigurasi Static Routing pada Cisco Packet Tracer.
Static Routing adalah jenis routing yang dilakukan admin/pengelola jaringan untuk
mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang dituju secara manual.
Ciri-ciri
routing statis adalah sebagai berikut :
- jalur spesifik ditentukan oleh admin jaringan
- pengisian tabel routing dilakukan secara manual oleh admin jaringan
- biasanya digunakan untuk jaringan berskala kecil
Keuntungan menggunakan Routing static :
- Meringankan kinerja processor router
- Tidak ada bandwidth yang digunakan untuk pertukaran informasi dari tabel isi routing pada saat pengiriman paket
- Routing statis lebih aman dibandingkan routing dinamis
- Routing Statis kebal dari segala usaha hacker untuk men-spoof dengan tujuan membajak traffic
Kekurangan menggunakan routing static :
- Administrator jaringan harus mengetahui semua informasi dari masing-masing router yang digunakan
- Hanya dapat digunakan untuk jaringan berskala kecil
- Admisnistrasinya cukup rumit dibanding routing dinamis, apalagi jika banyak router yang harus dikonfigurasi secara manual
- Rentan terhadap kesalahan saat memasukkan data routing statis yang dilakukan secara manual.
1). Buatlah Sebuah Topologi dengan 4 router kira-kira seperti ini. Jika anda ingin Topologi yang lain *Klik Disini*
2). Untuk mengkoneksikan semua router tersebut, Pertama kita harus mengatur IP Address pada setiap interface yang digunakan dan kita juga harus memberikan IP Route *alamat jaringan yang dituju* Lalu konfig router dengan cara :
Di gambar itu ada perintah no sh *no shutdown*. Perintah itu berfungsi untuk menghidupkan interface secara administratif atau menyalakan port pada router tersebut. Jika kalian memasukkan perintah *no sh* interface yang sebelumnya Mati *berwarna merah* maka akan menjadi Aktif *berwarna hijau* Lalu Ada juga Perintah "ip route" yang berfungsi untuk menentukkan jaringan mana yang akan dituju oleh suatu router. Contoh :
"ip route 192.168.3.0 255.255.255.0 192.168.2.2" penjelasannya adalah :
"192.168.3.0" = merupakan jaringan yang akan dituju
"255.255.255.0" = merupakan Subnetmask nya
"192.168.2.2" = merupakan Gateway nya
Dan pada gambar tersebut Router 1 saya arahkan ke 3 jaringan.
3). Kemudian kita konfigurasi IP Address untuk interface s2/0 dan interface s3/0 pada Router 2 dengan cara :
4). Lalu kita konfigurasi IP Address buat interface s2/0 dan interface s3/0 pada Router 3 dengan cara :
5). Setelah itu kita konfigurasi IP Address buat interface s2/0 pada Router 4 dengan cara :
6). Kemudian pada command "sh ip route" yang berfungsi menampilkan jaringan-jaringan yang dituju beserta Gateway nya pada suatu Router.
*gambar "sh ip route" Router 1*
Pada gambar tersebut dijelaskan :
jaringan yang dituju = 192.168.3.0/24 Gateway = 192.168.2.2
jaringan yang dituju = 192.168.4.0/24 Gateway = 192.168.3.2
sedangkan pada jaringan 192.168.2.0/24 dengan interface serial 2/0 sudah otomatis terhubung tanpa menggunakan ip route karena interface tersebut sudah berada dalam satu network/jaringan dengan router.
*gambar sh ip route Router 2*
Pada gambar tersebut dijelaskan :
jaringan yang dituju = 192.168.1.0/24 Gateway = 192.168.2.1
jaringan yang dituju = 192.168.4.0/24 Gateway = 192.168.3.2
jaringan yang dituju = 192.168.5.0/24 Gateway = 192.168.4.2
sedangkan pada jaringan 192.168.2.0/24 dengan interface serial 2/0 dan jaringan 192.168.3.0/24 dengan interface serial 3/0 sudah otomatis terhubung tanpa menggunakan ip route karena interface tersebut sudah berada dalam satu network/jaringan dengan router.
*gambar sh ip route Router 3*
Pada gambar tersebut dijelaskan :
jaringan yang dituju = 192.168.1.0/24 Gateway = 192.168.2.1
jaringan yang dituju = 192.168.2.0/24 Gateway = 192.168.3.1
jaringan yang dituju = 192.168.5.0/24 Gateway = 192.168.4.2
sedangkan pada jaringan 192.168.3.0/24 dengan interface serial 2/0 dan jaringan 192.168.4.0/24 dengan interface serial 3/0 sudah otomatis terhubung tanpa menggunakan ip route karena interface tersebut sudah berada dalam satu network/jaringan dengan router.
*gambar sh ip route Router 4*
Pada gambar tersebut dijelaskan :
jaringan yang dituju = 192.168.1.0/24 Gateway = 192.168.2.1
jaringan yang dituju = 192.168.2.0/24 Gateway = 192.168.3.1
jaringan yang dituju = 192.168.4.0/24 Gateway = 192.168.4.1
sedangkan pada jaringan 192.168.3.0/24 dengan interface serial2/0 sudah otomatis terhubung tanpa menggunakan ip route karena interface tersebut sudah berada dalam satu network/jaringan dengan router.
Kemudian kita cek apakah "ping" dari router ke router lainnya berhasil atau tidak.
*ping router 1 ke router 2*
*ping router 2 ke router 3*
*ping router 3 ke router 4*
*ping router 4 ke router 1*
Alhamdulillah ternyata semuanya berhasil.Jika anda tidak berhasil coba cek lagi mungkin saja ada kesalahan saat anda mengkonfigurasi Router.
Sekian penjelasan dari saya, Wassalamualaikum wr.wb.














Comments
Post a Comment